jhjytkytk

yukykuukutkukuk

oaiuhdkjd

gfhhhhghg
hgh

hg
h
gh
gh

PENGARUH BELAJAR MALAM

I. Latar Belakang Masalah
Merupakan sebuah kewajiban bagi seorang santri untuk meningkatkan prestasinya selama ia belajar di pondok ini. Dalam hal ini, setiap santri diharuskan untuk masuk kelas guna mempelajari beberapa mata pelajaran dari seorang guru yang menyampaikan pelajaran tersebut. Dari sinilah seorang santri bisa mendapatkan ilmu sebagai bekal bagi kehidupannya.
Selain dari pada itu, pondok juga mendidik santrinya dengan berbagai macam kegiatan yang seluruhnya melibatkan santri. Sehingga adakalanya seorang santri terkuras tenaganya ketika ia belajar di kelas.
Setelah melihat keadaan demikian, muncul inisiatif bahwasanya waktu malam digunakan bagi santri sebagai waktu tambahan untuk menelaah pelajaran yang telah diterimanya selama di kelas. Dan untuk menyeimbangkan prestasi santri dengan kegiatan sehari-harinya maka, waktu malam merupakan sebuah alternative bagi santri untuk meningkatkan prestasinya.
II. Rumusan Masalah
1. Apakah yang mempengaruhi prestasi santri dalam belajar?
2. Bagaimana seorang guru menjadikan belajar malam sebagai factor yang mempengaruhi prestasi santri?
3. Apakah dampak yang timbul dari proses belajar malam bagi santri?
III. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi prestasi santri dalam belajar.
2. Untuk mengetahui cara seorang guru menjadikan belajar malam sebagai factor yang mempengaruhi prestasi santri.
3. Untuk mengetahui dampak yang timbul dari proses belajra malam bagi santri.
IV. Kegunaan Penelitian
a. Kepentingan Ilmiah
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan solusi dalam meningkatkan prestasi dalam belajar.
b. Kepentingan Terapan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu cara bagi para siswa pada umumnya dan santri pada khususnya dalam meningkatkan prestasi mereka dengan cara belajar malam.
V. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian : Penelitian Lapangan
2. Pendekatan Penelitian : Pendekatan Kualitatif
3. Lokasi Penelitian : Pondok Modern Gontor
4. Subjek Penelitian : Santri Gontor
5. Data Penelitian :
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Responden yang menjadi sumber data adalah:
a. Santri KMI
b. Guru KMI
i. Data tentang hal-hal yang mempengaruhi prestasi santri dalam belajar.
ii. Data tentang seorang guru dalam menjadikan belajar malam sebagai factor yang mempengaruhi prestasi santri.
iii. Data tentang dampak yang timbul dari proses belajar malam bagi santri.
6. Sumber Data :
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Responden yang menjadi sumber data adalah:
 Santri KMI
 Guru KMI
7. Teknik Pengumpulan Data :
o Observasi (Pengamatan Langsung)
o Angket
8. Teknik Pengolahan Data :
o Editing
o organizing
9. Teknik Analisis Data :
Dalam membahas data yang diperoleh penulis menggunakan metode induktif yakni pembahasan yang dimulai dengan mengemukakan kenyataan yang khusus kemudian diakhiri dengan yang umum
VI. Tinjauan Pustaka (pengertian/definisi)
(ciri-ciri, jenis, macam, sifat)
Belajar malam merupakan salah satu cara guna meningkatkan prestasi di pondok modern Gontor. Dikarenakan waktu yang kurang memadai di waktu pagi maka pondok menjadikan waktu tambahan untuk mengulangi apa yang mereka dapatkan di waktu pagi. Dengan begitu seorang santri bisa meningkatkan akdemis dengan baik.
VII. Paparan Data
a. Observasi (pengamatan langsung)
Menurut hasil daro proses observasi dan penelitian mengenai penelitian yang berkenaan dengan pengaruh belajar malam terhadap prestasi santri dapat disimpulkan bahwa siswa merasa lebih baik dalam segi akademis. Berkenaan dengan itu, seorang santri dituntut untuk mengulangi semua pelajaran yang telah dipelajarinya diwaktu pagi. Dengan begitu, seorang santri bisa memahami bahkan menguasai semua materi yang ia pelajari.
b. Angket
Dalam hal ini seorang santri diharuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan belajar malam.
1. Menurut Anda, apakah belajar malam mempengaruhi prestasi santri?
a. Ya. 30 Orang
b. Tidak. 11 Orang

2. Apakah Anda menyukai belajar malam?
a. Ya. 21 Orang
b. Tidak. 20 Orang
c. Angket
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa salah satu faktor yang menunjang seorang santri dalam berprestasi adalah belajar. Sistem pembelajaran di Gontor dilakukan pada waktu pagi hari. Sedangkan waktu malam digunakan seorang santri untuk mengulangi apa yang ia pelajari di waktu pagi. Maka dalam hal ini, proses belajar malam mempunyai pengaruh yang besar dalam hal meningkatkan prestasi santri.
Belajar malam yang merupakan belajar tambahan di pondok modern Darussalam, memang mempunyai andil yang besar. Maka tidak heran kalau seandainya belajar lebih diprioritaskan ketimbang kegiatan ekstra kulikuler lainnya.
VIII. Penutup
IX. Kesimpulan
Setelah mencermati bersama, bahwa belajar malam berpengaruh besar terhadap prestasi seorang santri, maka dapat kita katakana bahwa proses belajar malam yang aktif memang sangat mempengaruhi peningkatan prestasi santri. Khususnya dalam hal keakademisan seorang santri yang dapat meningkatkan dengan cara ikut dan berperan aktif dalam proses belajar malam.
X. Saran
Dalam hal ini, penulis menyarankan untuk ikut serta dan berperan aktif dalam proses belajar malam demi terciptanya kualitas yang memuaskan dari segi akademis santri. Sehingga dapat membahagiakan kedua belah pihak.

KONDISI KONTEMPORER PERS, PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI NASIONAL

Oleh :
Nanang Sasongko
Fakultas Ekonomi –Universitas Jenderal Achmad Yani



PENDAHULUAN

Membicarakan masalah ekonomi, tidak lepas dari tinjauan dari dua masalah yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Paradigma yang terjadi dewasa ini berkaitan erat dengan ekonomi makro . Ekonomi makro berkembang sebagai respon pemikiran terhadap masalah-masalah ekonomi, yaitu mengarah kepada isu-isu pokok yang berkembang di zamannya.

Masalah yang muncul semakin lama semakin komplek, sehingga memerlukan teori-teori baru untuk menerangkannya. Isu-isu tersebut mungkin sama dengan isu-isu ekonomi tahun sebelumnya tetapi tidak sejenis dalam arti mempunyai karakteristik , dimensi dan ruang lingkup yang berbeda.
Saat ini isu-isu ekonomi yang menjadi paradigma ekonomi tahun 2000-an dapat dikelompokan menjadi enam masalah pokok, yaitu : Pengguran, Inflasi, Penurunan produktifitas, Tingkat bunga yang tinggi , Defisit anggaran belanja dan defisit pada neraca perdagangan.
Kesemua masalah tersebut mendorong pemikiran-pemikiran baru yang menghasilkan paradigma-paradigma baru dalam ekonomi makro pada tahun duaribuan.



MASALAH EKONOMI MAKRO
Tujuan ekonomi makro masih tetap berkisar pada output yang tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, tingkat kesempatan kerja yang tinggi atau tingkat pengguran suka rela yang rendah , stabilitas harga berlandaskan pasar bebas, keseimbangan neraca perdagangan yang disertai dengan tingkat kurs yang relatif stabil.
Permasalahan ekonomi makro secara tradisional tetap menggunakan kebijakan :
a. Kebijakan fiskal yaitu pengeluaran dan pajak ,
b. Kebijaksanaan moneter yaitu melalui pengontrolan jumlah uang yang beredar untuk mempengaruhi tingkat bunga,
c. Kebijakan perdagangan luar negri dan
d. Kebijakan pendapatan ( income policies)

Walaupun tujuan dan instrumen-instrumen makro dengan adanya isu-isu atau maslah-masalah baru , mempunyai implikasi terhadap perkembangan ekonomi makro. Dalam situasi ekonomi yang dangat dipengaruhi oleh pihak luar, IMF , bukan berarti kita tidak memepunyai kedaulatan untuk mengurus ekonomi nasional, tatapi kita telah melakukan sesuatu untuk memulihkan krisis yang berkepanjangan. Seperti kita ketahui bahwa krisis moneter di Indondesia banyak disebabkan struktur ekonomi secara makro yang tidak kuat, serta aspek politik pada masa lalu.

Mengamati kondisi dan karakteristik yang ada di Indonesia serta melihat pengalaman beberapa negara, maka ilmu ekonomi makro tahun duaribuan dilandasi paradigma-paradigma sebagai berikut :
1. Teori pertumbuhan menjadi bagian integral dari ekonomi makro. Hal ini berkaitan dengan permasalahan produktifitas, dampak jangka panjang dari kebijaksanaan moneter dan fiskal di dalam mengurangi GNP gap.
2. Menuju kepada sintesa ekonomi mikro dan ekonomi makro . Hal ini berkaitan dengan masalah produktivitas, output, employment dan inflasi, yang dapat dengan jelas diterangkan melalui analisis aggregate demand dan aggregate supply.
3. Menuju kepada sintesa moneter. Kebijakan moneter telah digunakan bersama-sama dengan kebijakan fiskal untuk mengurangi GNP gap.
4. Menuju kepada internasionalisasi makro ekonomi. Ditandai dengan semakin dimasukannya ekonomi internasional kedalam ekonomi makro

Sedangakan masalah ekonomi nasional saat ini , dari hasil berbagai diskusi dengan data yang ada, maka secara ekonomi makro , adalah sebagai berikut:
a. Kepercayaan masyarakat
b. Perekonomia yang merosot drastis ( growing pain )
c. Pemulihan ekonomi yang tidak lagi dapat disusun dalam kacamata ekonomi , semata, tetapi juga solusi ekonomi harus dengan akar politik.
d. Ekonomi akan pulih jika politik mantap (settled)
e. Tidak adanya prestasi dan solusi dari pemerintah yang sekarang

Dari masalah-masalah tersebut telah dilakukan program-program kegiatan untuk mengatasinya dengan beberapa solusi sebagai berikut:
1. Meringankan kesulitan hidup yang dirasakan masyarakat dalam jangka pendek
2. Mengupayakan penghimpunan bantuan asing sebanyak mungkin
3. Menghidupkan kembali sistem finansial yang diinjeksikan kedalam sistem
Langkah-langkah yang ditempuh dari permasalahan setiap sektor sebagai berikut:
a. Mengatasi masalah yang dihadapi sektor perbankan yaitu : Negatif kapital, dibutuhkan rekapitalisasi , berarti membutuhkan investor baru, terutama investor asing
b. Hutang swasta , melalui INDRA ( Indonesia debt structuring agency), dan Prakarsa Jakarta ( Jakarta initiative taskforce )
c. Rasionalisasi subsidi, dengan membatasi subsisdi hanya untuk beras.
d. Mewaspadai inflasi
e. Mendorong ekspor. Problema ekspor Indonesia, sejak 1993 penekanan investasi pada industri yang berorientasi dalam negri dari pada ekspor

Pinjaman yang diberikan CGI dan IMF hanya merupakan life vest (pelampung) dalam guncangan ekonomi, untuk pertanyaan-pertanyaan menyangkut masalah ekonomi dan politik harus ditanganai secara paralel

MASALAH EKONOMI MIKRO
Ekonomi mikro, pandangan dari pelaku ekonomi di masyatakat ( worm eye ), melalui aktivitas produsen, konsumen dan tentu saja intervensi pemerintah, sedangkan makro ekonomi ( bird eye), yang dibicarakan adalah masalah uang, pasar, barang dan perdagangan luar negri.

Menghadapi realita dimasyarakat, saat ini tuntutan pengembangan diarahkan kepada masalah bisnis yang sedang berlangsung yaitu : Globalisasi ekonomi, Teknologi informasi, Quality management, dan Organization systems, menyebabkan kebijakan perusahaan dituntut mengarah kepada hal-hal sebagai berikut :
a. Lebih profesional dalam pengelolaan dan penggunaan sumber daya manusia ,
b. Ber ‘visi dan misi’ yang jelas serta diarahkan untuk efektifitas dan efisiensi operasi diantaranya dengan cara outsourcing.
Hal ini akan mendorong timbulnya Business process reengineering,; suatu perubahan konsep yang drastis terhadap proses bisnis, Total quality management,; mengutamakan kualitas dari hasil pekerjaan secara menyeluruh, Agile competition; berkonpetisi secara mantap, Virtual Corporation ; perusahaan dengan kendali ‘virtual’ ,dan penggunaan internet untuk kegiatan strategis.

Pemanfaatan politik dan pers digunakan untuk mendukung strategi perusahaan : dalam rangka menghadapi pesaing produk baru, substitusi produk, daya tawar konsumen dan daya tawar pemasok

PERS , POLITIK DAN EKONOMI NASIONAL
Politik merupakan akar dan arah dari perubahan ekonomi, sedangkan pers sebagai alat kontrol terhadap kebijakan yang diambil , Hal ini terjadi karena pers mempunyai kekuatan untuk mensosialisasikan, menyebarluaskan , mengevaluasi melalui umpan balik dari masyarakat luas.

Dalam perkembangan teknologi informasi dan tuntutannya di masyarakat global saat ini, tanpa sensor, tanpa izin SIUP, dan tanpa instansi departemen penerangan, maka situasi ini memaksa pers untuk berubah menjadi media dengan ciri-ciri sebagai berikut : (a) Keterbukaan dan transparansi, (b) Kebebasan berekspresi, (c) Penggunaan Teknologi informasi ,(d) Mengajari / mendidik masyarakat mengetahui sesuatu, (e) Memandang masyarakat sebagai ‘share holders’, serta (f) Berorientasi kepada ‘costomer satisfaction’

Berikut ini beberapa aplikasi pers dalam kegiatan ekonomi makro :
1. Penentuan kebijakan keuangan negara ; contoh, Penentuan penerapan CBS ( currency board standard)
2. Perencanaan keuangan dalam APBN ; contoh Rencana penerimaan , pengurangan subsidi bahan bakar dan listrik , rencana bantuan dan resep-resep IMF dalam rangka pemulihan krisis moneter
3. Pelaksanaan kebijakan keuangan negara ; contoh : Kasus penyelewengan kredit BLBI yang melanggar BMPK( batas maksimum pemberian kredit) , Kasus Bank Bali, BPPN, Korupsi Kolusi dan Nepotisme oknum pejabat , kebijakan privatisasi BUMN ; listrik swasta,
4. Perubahan ekonomi strategis : misalnya: Rencana amandemen pasal 33 UUD 45 , organisasi perdagangan dunia, WTO yang mengikat anggotanya.
5. Mendorong kebijakan pengawasan keuangan negara ; misalnya: Membicarakan dugaan korupsi , yang mendorong kebijakan sistem pengawasan keuangan di tubuh POLRI, pada salah satu acara dialog di TVRI
6. Menjaga tingkat inflasi, Menyelamatkan produk dalam negri ; misalnya kasus gula impor ilegal , beras impor ilegal, tekstil dan produk tekstil ilegal, serta kendaraan ilegal

Sedangkan pada ekonomi mikro adalah sebagai berikut :
1. Pers sebagai ladang operasi bisnis ; Surat kabar, televisi swasta, internet yang sarat dengan iklan, merupakan daya tarik bagi pengusaha
2. Pers pendukung kegiatan bisnis ; sebagai media untuk menyebarkan , mesosialisasikan produk perusahaan dan proses transaksi bisnis
3. Pers untuk keunggulan strategi perusahaan ; sebagi media yang dapat diandalkan untuk lintas batas organisasi ,dalam rangka keunggulan strategi perusahaan.
4. Pers dapat dugunakan sebagai pendukung dan pengambilan keputusan manjemen
5. Pers dapat mengatasi hambatan bisnis ; yaitu hambatan biaya; hambatan geograafis, hambatan waktu dan hambatan struktural
6. Pers mendukung global manajemen ; ekspansi produk ke luar negri , memerlukan manajemen sumber daya manusia yang berwawasan global.

Beberapa harapan kepada dunia pers , sekiranya dapat dijelaskan dengan baik kepada masyarakat terhadap hal-hal berikut :
1. Proses keijaksanaan ekonomi indonesia ; kiranya mampu diterangkan fenomena perekonomian indonesia dengan lebih baik.
2. Paradigma sintesa ekonomi makro dan mikro khususnya mengenai aggregate supply misalnya mungkin dapat diterangkan lebih baik terjadinya “overheted” ekonomi indonesia. Yaitu gejala kenaikan inflasi dan defisit neraca berjalan dengan investasi , yang sering diinterprestasikan sebagai gejala moneter. Masalah overheated ekonomi itu adalah masalah aggregate supply, yaitu yang disebabakan kendala-kendala karena kekurangan prasarana, tenaga trampil, persediaan barang-barang kebutuhan pokok dan sebagainya.
3. Masalah defisit kembar ( defisit pada anggaran belanja dan defisit pada nerca transaksi berjalan), harus dengan mudah dapat dipahami apabila dalam model pendapatan nasional telah dimasukan variabel pada transaksi berjalan. Juga dapat dideteksi dengan lebih cepat kecenderungan defisit pada neraca perdagangan karena GNP naik pertumbuhan impor akan lebih cepat dari pada pertumbuhan ekspor.

Kesimpulan tidak kami lakukan, karena perkembangan ekonomi, kodisi dan karakteristik yang dinamis menyebabkan kami lebih suka menyerahkan tugas ini kepada forum. Demikian pokok-pokok pikiran untuk bahan didiskusikan dalam seminar nasional tentang kondisi pers Indonesia pengaruhnya terhadap kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi. Terima kasih.

Bandung, 30 Maret 2000






-----
Nanang Sasongko, Akuntan, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI), kandidat Doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi- Akuntansi pada Universitas Padjadjaran Bandung.

Adam Smith

John Adam Smith (5 Juni 1723 – 17 Juli 1790), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.
Kemakmuran Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya Teori Moral Sentimen, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau bentuk kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena kapitalisme laissez-faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus simpati kepada seseorang.
Ada beberapa kontroversi tentang keaslian Kemakmuran Negara Smith; beberapa orang menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa kepada kerja pemikir seperti David Hume dan Baron de Montesquieu. Dan, banyak teori-teori Smith hanya menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan-bebas, yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun begitu, buku ini mengorganisasi pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam bidangya sekarang ini.
Lihat juga: Sejarah Pemikiran Ekonomi
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Biografi
o 1.1 Pendidikan
o 1.2 Karir di Edinburgh dan Glasgow
o 1.3 Tur Perancis
o 1.4 Tahun-Tahun Akhir
o 1.5 Karakter Pribadi dan Pandangan-Pandangan
• 2 Karya
• 3 "Masalah Adam Smith"
• 4 Pengaruh
• 5 Karya Besar
• 6 Lihat pula
• 7 Catatan dan Referensi
• 8 Bibliografi
• 9 Pranala luar

[sunting] Biografi
Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi '"laissez-faire" yang mengumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrialisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai "Bapak Ekonomi".
[sunting] Pendidikan
Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi moral dibawah"si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugrahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari mentri di Church of England.
[sunting] Karir di Edinburgh dan Glasgow
Tahun 1748 Smith memulai menguliahi umum di Edinburgh dibawah bimbingan Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan belles-letters, tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari "kemajuan dari kesejahteraan," dan nantinya, di pertengahan atau akhir abad duapuluh, dimana dia pertamakalinya mengemukakan filosofi ekonomi dari "sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah" dimana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detil dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mmereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang lain yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di Skotlandia.[1], dia merutinkan The Poker Club dari Edinburgh.
Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik ekonomi, dan "polisi dan keuntungan". Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow. Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komuikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton (itu, sang individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisanya pada evolusi bahasa terkadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo[2]. dalam karyanya berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada "kepentingan moral", juga tidak seperti Hume pada utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.
Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan[3], dan membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya sebagai "Bagian dari Draft Wealth of Nations", yang bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan muncul sebagai Kuliah dalam Keadilan, Polisi, Pajak dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
[sunting] Tur Perancis
pada 1762 senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel Doktor Hukum Smith. Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan dari Charles Townshend (yang dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak tirinya, Duke of Buccleuch. Smith akhirnya pensiun dari keprofessorannya dan dari 1764-66 berkelana bersama muridnya, kebanyakan di Perancis, dimana dia datang untuk menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D'Alembert, Andre Morrelet, Helvetius dan, khususnya, Frangois Quesnay, kepala dari Sekolah Psiokrat yang karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi. Dalam perjalanan pulangnyake Kirkaldy Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia mendedikasikan kebanyakan sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The Wealth of Nations, yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik dan membuat sang pengarang terkenal.
[sunting] Tahun-Tahun Akhir
Tahun 1778 Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagaikomisioner untuk cukai di Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah satu pendiri Royal Society of Edinburgh dan dari tahun 1787 sampai 1789 dia mendaat posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow. Dia meninggal di edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan di Canogatw Kirkyard.
Eksekutor literatur Smith ialah dua orang teman lama dari akademi dunia Skotlandia, fisikawan dan kimiawan Joseph Black, dan geolog pionir James Huton. Smith meninggalakan banyak catatan dan material yang tidak dipublikasikan, tetapi memberi instruksi untuk menghancurkan apapun yang tidak pantas dipublikasikan. Dia menyebut History of Astronomy cocok, dan muncul pada tahun 1795, bersama material lain, sebagai Essay on Philoshopical Objects.
Pengikut kontemporer Adam Smith termasuk John Millar
[sunting] Karakter Pribadi dan Pandangan-Pandangan
Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain dari apa yang bisa dideduksi dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua paper pribadinya sudah dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan sepertinya mempertahankan hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang dari Perancis dan mendahului kematian Smith hanya 6 tahun berselang. Kesaksian kontemporer menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi intelektual yang dermawan dan ramah, kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan yang berulang tentang pidato dan memberi senyuman yang "ramah tanpa ekspresi."[4] Kesabarannya disebut memiliki nilai penting dalam pekerjaannya sebagai administrasi Glasgow. Setelah kematiannya ditemukan bahwa sebagian besar pendapatannya disumbangkan secara rahasia olehnya.
Telah terjadi beberapa debat terhadap pandangan relijius dari Adam Smith. Ayahnya memiliki ketertarikan besar pada Kekristenan [5] dan merupakan sayap moderat dari gereja Skotlandia (gereja nasional di Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke Inggris untuk meniti karir didalam Gereja Inggris: pernyataan ini kontroversial dan bergantung pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan dipercaya kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis. [6]
Ekonom Ronald Coase, bagaimanpun, telah menantang pandangan kalau Smith merupakan seorang Deist, menyatakan bahwa, ketika SMith mungkin dihubungkan sebagai "Arsitek Besar Alam Semesta", sarjana lain telah "jauh melebih-lebihkan perluasan sampai dimana Adam Smith telah memasuki sebuah keyakinan dalam sebuah Tuhan Pribadi". Dia mendasari analisa ini dari sebuah remark dalam The Wealth of Nations dimana Smith menulis kalau keingintahuan umat manusia tentang "fenomena luarbiasa dari alam" seperti "generasi, kehidupan, pertumbuhan dan kematian dari tanaman dan binatang" telah membuat manusia untuk "memasukkannya dalam akal sehat mereka". Coase mencatat observasi Smith dimana: "Takhayul pertama-tama ditujukkan untuk memenuhi keingintahuan, dengan menghubungkan semua penampakan menakjubkan pada agensi tentang Tuhan". Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak bertentangan dnegan Deisme, sebuah sistem kepercayaan yang memegang ide sekptis tentang Tuhan pribadi.
[sunting] Karya
Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori dimana cadangan besar dari logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776, ada kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas: publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
The Wealth of Nations juga menolak pernyataan Psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan proritas tinggi, dan pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan signifikan pada produksi. Smith memakai contoh dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa membuat duapuluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi menjadi delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan, mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari. Nations sangat sukses, dan faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan ekonom lebih muda, seperti Thomas Malthus dan David Ricardo, fokus dalam memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi klasik. Baik ekonomi moderen dan, secara terpisah, ekonomi Marxisan bergantung sekali pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam overpopulasi, sedangkan Ricardo percaya pada "hukum besi upah" - dimana ledakan populasi bisa mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan kenaikan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.
Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh "tangan-tangan tak terlihat" (sebuah imej yang dipakai Smith dalam Teory of Moral Sentiments, tetapi pertamakali dipakai dalam esai miliknya, "Sejarah Astronomy"). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar, kompetisi yang meningkat diantara para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik dimana harga produksinya, harga natural. Bahkan jika keuntungan sampai kosong pada "harga natural", maka akan ada insentif untuk memproduksi barang dan jasa, dan semua ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh pemilik, juga dimasukkan dalam harga barang jual. Jika harga jatuh dibawah keuntungan kosong, produsen akan keluar dari pasar, jika mereka berada diatas keuntungan kosong, produsen akan masuk ke pasar. Smith percaya kalau motif manusia seringkali egois dan tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, dimana tetap membangun dalam insentif untuk bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia cemas akan pebisnis dan melawan formasi monopoli.
Smith dengan keras menyerang pembatasan antik oleh pemerintah dimana dia pikir batasan tersebut memundurkan ekspansi industri. Faktanya, dia menyerang hampir semua bentuk intervensi pemerintah dalam proses ekonomi, termasuk tarif, berpendapat bahwa hal tersebut membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka panjang. Teori ini kemudian dikenal dengan "laissez-faire", yang berarti "biarkan mereka lakukan", mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun berikutnya, khususnya selama abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada pemerintahan. Smith menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin, sistem institusional yang tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan pasukan berdiri.)
Dua dari kutipan yang paling terkenal dan paling sering digunakan dalam The Wealth of Nations adalah:
Inggris
It is not from the benevolence of the butcher, the brewer, or the baker that we expect our dinner, but from their regard to their own interest. We address ourselves, not to their humanity but to their self-love, and never talk to them of our own necessities but of their advantages.
As every individual, therefore, endeavours as much as he can both to employ his capital in the support of domestic industry, and so to direct that industry that its produce may be of the greatest value; every individual necessarily labours to render the annual value of society as great as he can. He generally, indeed, neither intends to promote the public interest, nor knows how much he is promoting it. By preferring the support of domestic to that of foreign industry, he intends only his own security; and by directing that industry in such a manner as its produce may be of the greatest value, he intends only his own gain, and he is in this, as in many other cases, led by an invisible hand to promote an end which was no part of his intention. Nor is it always the worse for the society that it was no part of it. By pursuing his own interest he frequently promotes that of society more effectually than when he really intends to promote it. I have never known much good done by those who affected to trade for the public good. It is an affectation, indeed, not very common among merchants, and very few words need be employed in dissuading them from it.
Indonesia
Bukanlah kebaikan dari tukang daging, tukang bir, atau tukang roti yang kita harapkan pada makan malam kita, tetapi kepedulian mereka pada kepentingan mereka sendiri. Kita mengenalkan diri kita, tidak pada kemanusiaan mereka tetapi pada kecintaan mereka pada diri sendiri, dan tidak pernah bicara pada mereka atas keperluan kita tetapi untuk keuntungan mereka.
Sebagaimana setiap individu, maka, mengusahakan sebanyak apa yang ia bisa sehingga ia bisa menggunakan modal miliknya dalam mendukung insutri dalam negeri, dan juga untuk mengarahkan industri yang produksinya mungkin merupakan nilai terbesar, setiap individu buruh yang diperlukan untuk memasang nilai yang tepat dari masyarakat sebaik yang ia bisa. Dia secara umum tidak mempromosikannya untuk kepentingan publik, tidak juga tau sebanyak apa dia mempromosikannya. Dengan memprefrensikan dukungan dari dalam negeri ke industri asing, dia bertujuan hanya untuk keamanan dirinya sendiri, dan dengan mengarahkan industri tersebut dalam sikap dimana produksinya merupakan nilai terbesarnya, dia hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri, dan dia dalam hal ini, seperti kasus lainnya, dipandu oleh tangan-tangan tak terlihat untuk menghasilkan sebuah akhir dimana akhir tersebut bukan bagian dari tujuannya. Tidak juga selalu merupakan yang lebih buruk bagi masyarakat yang mana hal tersebut bukan merupakan bagian darinya. Dengan mengejar keuntungan dirinya sendiri secara berkala dia secara teratur menghasilkan apa yang berakibat bagi masyarakat lebih dari yang ia perkirakan akan hasilnya. Saya tidak pernah bertemu banyak kebaikan yang terjadi dengan siapapun yang berdagang dalam barang publik. Ini merupakan emosi yang kuat, sebenarnya, tidak begitu umum diantara para pedagang, dan sangat sedikit kata-kata yang bisa digunakan untuk meyakinkan tidak melakukan hal tersebut pada mereka.
Kutipan favorit lain, yang biasanya digunakan oleh ekonom, juga dari The Wealth of Nations adalah:
Inggris
People of the same trade seldom meet together, even for merriment and diversion, but the conversation ends in a conspiracy against the public, or in some contrivance to raise prices. It is impossible indeed to prevent such meetings, by any law which either could be executed, or would be consistent with liberty and justice. But though the law cannot hinder people of the same trade from sometimes assembling together, it ought to do nothing to facilitate such assemblies; much less to render them necessary.
Indonesia
Orang-orang dari perdagangan yang sama terkadang bertemu bersama, bahkan untuk bersenang-senang dan perpisahan, tetapi percakapannya akan berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk menaikkan harga. Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan seperti ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan konsisten dengan kebebasan dan keadilan. Tetapi dengan hukum tidak bisa menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama untuk terkadang bertemu bersama,itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi pertemuan seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan.
Kutipan yang kritis tapi jarang digunakan dalam The Wealth of Nations adalah:
Inggris
The subjects of every state ought to contribute towards the support of the government, as nearly as possible, in proportion to their respective abilities; that is, in proportion to the revenue which they respectively enjoy under the protection of the state. The expense of government to the individuals of a great nation is like the expense of management to the joint tenants of a great estate, who are all obliged to contribute in proportion to their respective interests in the estate. In the observation or neglect of this maxim consists what is called the equality or inequality of taxation.
Indonesia
Subyek dari tiap negara harus memberi kontribusi melalui dukungan ke pemerintah, sedekat mungkin, dalam proporsi ke kemampuan mereka, yaitu, proporsi ke pendapatan dimana mereka menikmati hal tersebut dibawah perlindungan negara tersebut. Pengeluaran dari pemerintah ke perorangan dari negara besar seperti pengeluaran dari manajemen ke tenant besar dari sebuah kediaman besar, diamana semuanya diwajibkan untuk menyumbang dalam proporsi dari kepentingan mereka dalam negara tersebut. Dalam pengamatan atau penolakan dari pernyataan tersebut mengandung apa yang disebut sebagai kesetaraan dalam perpajakan.
Herbert Stein, dalam artikel yang sering dikutip, "Adam Smith tidak memakai dasi Adam Smith," menulis kalau masyarakat yang memakai dasi Adam Smith melakukannya "untuk membuat pernyataan dari kesungguhan mereka ke ide atas pasar bebas dan pemerintahan yang terbatas. Apa yang keluar di WofN, bagaimanapun, merupakan santo panutan mereka yang tidak murni atau mendoktrin idenya. Dia memandang intervensi pemerintah dalam pasar dengan sikap skeptis yang tinggi. Dia peduli dengan eksposisinya dari kebaikan pasar bebas dimana kontribusi utamanya kepada kebijakan, dan tujuan untuk analisaekonominya dikembangkan."
Belum juga dia bersiap-siap atau mengajukan kualifikasi ke kebijakan tersebut dalam kasus tertentu dimana dia menilai bahwa efek jaring mereka akan menguntungkan dan tidak akan merusak apa yang pada dasarnya berkarakter bebas dalam sistem," tulis Stein. "Dia tidak memakai dasi leher Adam Smith." Dalam bacaan Stein, The Wealth of Nations bisa memberikan penjelasan masuk akal pada Administrasi Pangan dan Obat-obatan, Komisi Keamanan Produk Konsumen, kelebihan dari kewenangan kesehatan pekerja, enviromentalism, dan "pajak diskriminasi untuk mengurangi kebiasaan tidak penting dan bermewah-mewah."[7]
[sunting] "Masalah Adam Smith"
Seri Liberalisme ,
bagian dari seri Politik

Development
Liberalisme

Kontribusi ke teori Liberalisme

Schools
Liberalisme Klasik

Liberalisme Konservatif

Liberalisme Kebudayaan

Liberalisme Ekonomi

Libertarianisme

Neoliberalisme

Ordoliberalisme

Paleoliberalisme

Liberalisme Sosial

Ide-ide

Kebebasan

Hak perorangan

Individualisme

Laissez-faire

Demokrasi Liberal

Netralitas Liberal

Kebebasan Negatif & positif

Pasar bebas / Kapitalisme

Ekonomi campuran

Masyarakat terbuka

Hak

Varian
Liberalisme di Eropa

Liberalisme di Amerika Serikat

Organisasi
Partai liberal sedunia

Liberal International • Iflry

ELDR/ALDE • Lymec
CALD • ALN • Relial
________________________________________
Politics Portal
Kotak info ini: lihat • bicara • sunting

Dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan pribadi sendiri (dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa menuju pada hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam Teory of Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan. Didalam permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.
Ekonom August Oncken menghubungkan ke hal ini di Jerman sebagai das 'Adam Smith-Problem'[8]. Ekonom Austria Joseph Schumpeter juga memberi perhatian tentang ini cenderung kontradiksi dengan karya Smith dalam komentarnya.
Adam Smith sendiri tidak melihat adanya kontradiksi, sejak ia memproduksi sebuah edisi yang sudah direvisi dari Moral Sentiments setelah publikasi dari Wealth of Nations. Keduanya dalam kisaran idenya bisa ditemukan di Lectures of Jurispundence. Di tahun belakangan kebanyakan murid dari karya Adam Smith bersilang pendapat bahwa tidak ada kotradiksi yang terjadi. Didalam Theory of Moral Sentiments, Smith mengembangkan sebuah teori dari psikologi dimana tiap perorangan dalam masyarakat menemukannya didalam kepentingan pribadi mereka untuk mengembangkan simpati sebagaimana mereka mencari penghargaan dari apa yang ia sebut "penonton imparsial". Kepentingan pribadi yang ia sebut bukanlah keegoisan sempit tetapi sesuatu yang melibatkan simpati.
Sebagian pembaca dari The Wealth of Nations mengasumsikan bahwa ketika Smith berbicara mengenai "kepentingan pribadi" dia memaksudkan hal tersebut sebagai keegoisan. Walaupun pada konteks tertentu, seperti membeli dan menjual, simpati secara umum tidak harus dimasukkan, Smith membuat hal tersebut jelas dimana dia melihat keegoisan sebagai suatu hal yang tak pantas, jika tidak amoral, dan pelaku kepentingan pribadi memiliki simpati ke orang lain. Dalam Theory of Moral Sentiments Smith berpendapat kalau kepentingan pribadi dari pelaku manapun termasuk kepentingan dari bagian lain dari masyarakat, karena opini yang diperbagus secara sosial dari tidakan yang pantas dan tidak pantas pentingnya mempengaruhi kepentingan dari individu sebagai anggota dari masyarakat. Konteks ini juga juga berguna karena Adam Smith melawan ide dari korporasi, atau "perusahaan saham gabungan".
Dalam kasus manapun, Adam Smith sepertinya percaya kalau sentimen moral dan kepentingan pribadi akan menambah pada hal yang sama. Satu garis yang mungkin dari alasan tersebut dia mungkin telah sampai pada tahap kesimpulan seperti: tangan-tangan tak terlihat tidak bisa beroprasi jika tidak ada masyarakat, untuk mengawali sebuah konstruksi awal pembagian sosial dari buruh, dan, efisiensi yang datang dengan manifestasinya. Sekarang untuk masyarakat untuk eksis, keadilan merupakan kondisi yang dibutuhkan (yang mana disebut dalam karya Smith Theory of Moral Sentiments). Untuk keadilan berada didalam latar sosial manapun, individu harus mematri keinginan dari penghargaan dan kemarahan yang dikendalikan oleh rasa menghargai dan tidak menghargai juga nyaris secara eksklusif dihasilkan oleh simpati manusia. Kesimpulannya, tangan-tangan tak terlihat dari pasar adalah, pada tingkat tertentu, diwakilkan atas kemampuan dari manusia untuk bersimpati: kepentingan pribadi dari Smith merupakan harmoni dengan opini dari simpati.
[sunting] Pengaruh
The Wealth of Nations salah satu usaha terawal untuk mempelajari bangkitnya industri dan perkembangan ekonomi di Eropa, merupakan pengawal ke disiplin akademis moderen dari ekonomi. Ini memberi salah satu rasional intelektual paling dikenal untuk perdagangan bebas dan kapitalisme, mempengaruhi secara luas tulisan ekonom selanjutnya.
Ada beberapa kontroversi atas perluasan dari keaslian Smith dalam Wealth of Nations. Beberapa berpendapat kalau karya tersebut menambah hanya sedikit dari ide yang sudah ada sebelumnya dari Anders Chydenius (The National Gain 1765), David Hume dan Baron de Montesquieu. Sebenarnya, banyak dari teori Smith hanya menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas dimana telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan pemerintah. Bagaimanapun, karya Smith merangkum ide mereka secara komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat ini dalam bidang ekonomi.
Smith berada di peringkat 30 di Daftar orang paling berpengaruh-nya Michael H. Hart.
Dari 13 Maret 2007 kesana potret Smith muncul dalam £ 20 baru. Dia merupakan orang Skotlandia pertama yang ditampikan dalam mata uang tersebut oleh Bank of England.[9] Gambar dari nota ini tersedia di bwebsite Bank of England [2]
Pada 25 Juni 2006, dimana Warren Buffet mengumumkan kalau dia akan menyumbangkan kekayaannya ke The Bill and Melinda Gates Foundation, dia dihadiahi salinan dari Wealth of Nations Adam Smith oleh Bill Gates.[10]
Adam Smith merupakan insipirasi dari grup konservatif dari Missouri, Adam Smith Foundation.
[sunting] Karya Besar
• The Theory of Moral Sentiments (1759)
• An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776)
• Essays on Philosophical Subjects (diterbitkan setelah 1795)
• Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976)
37 ADAM SMITH 1723-1790
Tokoh terkemuka di bidang teori pembangunan ekonomi, Adam Smith, lahir di kota Kirkcaldy, Skotlandia, tahun 1723. Waktu remaja dia belajar di Universitas Oxford, dan dari tahun 1751 sampai 1764 dia menjadi mahaguru di Universitas Glasgow. Selama di situlah dia menerbitkan buku pertamanya, Theory of Moral Sentiments, yang mengangkat dirinya ke tengah-tengah masyarakat intelektual. Tetapi, puncak kemasyhurannya terutama terletak pada buku karya besarnya An Inquiry Into the Nature and Causes of The Wealth of Nations, yang terbit tahun 1776. Buku ini segera sukses dan merebut pasar, dan sisa hidup Smith menikmati kemasyhuran dan penghargaan berkat karya itu. Dia mati juga di Kirkcaldy tahun 1790. Tak seorang anak pun dia punya, lagi pula tak pernah kawin.
Adam Smith bukanlah orang pertama yang mengabdikan diri pada teori ekonomi, dan banyak gagasan-gagasannya yang terkenal bukanlah asli keluar dari kepalanya. Tetapi, dialah orang pertama yang mempersembahkan teori ekonomi yang sistematik dan mudah dicerna yang cukup tepat sebagai dasar bertolak buat kemajuan bidang itu di masa depan. Atas dasar alasan itu, layaklah dianggap bahwa The Wealth of Nations merupakan pangkal tolak dari penelitian modern politik ekonomi.
Salah satu hasil besar yang disuguhkan buku ini adalah karena ia meluruskan dan menghalau pelbagai anggapan yang jadi anutan orang sebelumnya. Smith adu pendapat dan menentang teori lama ekonomi perdagangan yang menekankan arti penting perlunya negara punya persediaan batangan emas dalam jumlah besar. Begitu pula, bukunya menolak pandangan para physiokrat yang mengatakan bahwa tanah merupakan sumber utama dari nilai. Sebaliknya Smith menekankan arti pokok yang paling penting adalah tenaga kerja. Smith dengan gigih menekankan bahwa peningkatan produksi dapat dicapai lewat pembagian kerja dan dia menyerang habis semua peraturan pemerintah yang usang dan campur tangannya berikut hambatan-hambatan yang menghalangi perkembangan dan perluasan industri.
Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang justru disenangi merosot, dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena untung banyak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang "normal," misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu melenyapkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. "Tiap orang," kata Smith "cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia "dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya" (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II).
"Tangan gaib" ini tak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya jika ada gangguan terhadap persaingan bebas. Smith karena itu percaya kepada sistem perdagangan bebas dan menentang keras harga tinggi. Pada dasarnya dia menentang keras hampir semua ikut campurnya pemerintah di bidang bisnis dan pasar bebas. Campur tangan ini, kata Smith, hampir senantiasa akan mengakibatkan kemerosotan efisiensi ekonomi dan ujungujungnya akan menaikkan harga. (Smith tidaklah menciptakan semboyan "laissez faire," tetapi dia lebih dari siapa pun juga menyebarkan konsep itu).
Beberapa orang peroleh kesan bahwa Adam Smith tak lain dari seorang yang cuma "menari menurut bunyi gendang" demi kepentingan ekonomi. Pendapat ini tidaklah benar. Dia berulang kali dan dengan kata-kata keras, mengecam habis praktek-praktek monopoli ekonomi dan menginginkan penghapusannya. Dan Smith bukannya orang naive dalam hubungan ekonomi praktek. Ini bisa dibaca dari pengamatannya yang khas dalam buku The Wealth of Nations: "Orang dalam dunia dagang barang yang sama jarang bisa ketemu bersama, tetapi pembicaraan akan berakhir pada pembentukan komplotan yang bertentangan dengan rakyat, atau dalam bentuk lain menaikkan harga."
Begitu sempurnanya Adam Smith mengorganisir dan mengedepankan sistem pemikiran ekonominya, sehingga hanya dalam jangka waktu beberapa puluh tahun saja mazhab-mazhab ekonomi sebelumnya tersisihkan. Nyatanya, semua pokok-pokok pikiran mereka yang bagus telah digabungkan dengan sistem Smith, sementara Smith dengan sistematis mengungkapkan kekurangan-kekurangan mereka yang ada. Pengganti Smith termasuk ekonom-ekonom kenamaan seperti Thomas Malthus dan David Ricardo, mengembangkan dan menyempurnakan sistemnya (tanpa mengubah garis-garis pokoknya) menjadi struktur yang kini digolongkan kedalam kategori ekonomi klasik. Sampai pada suatu tingkat penting tertentu, bahkan teori ekonomi Karl Marx (meski bukan teori politiknya) dapat dianggap sebagai kelanjutan dari teori ekonomi klasik.
Dalam buku The Wealth of Nations, Smith sebagian menggunakan pandangan-pandangan Malthus tentang kelebihan penduduk. Tetapi, jika Ricardo dan Karl Marx keduanya bersikeras bahwa tekanan penduduk akan mencegah upah naik melampaui batas keperluan (apa yang disebut "hukum baja upah"), Smith menegaskan bahwa kondisi kenaikan produksi upah dapat dinaikkan. Amatlah jelas, kejadian-kejadian -membuktikan bahwa Smith benar dalam segi ini, sedangkan Ricardo dan Marx meleset.
Tak ada sangkut-pautnya dengan ketetapan pandangan Smith atau pengaruhnya terhadap para teor

Apakah Hukum Asunransi Dalam Islam



1) Pertanyaan : Apa hukum asuransi jiwa dan harta milik ?
Jawaban : Asurunsi jiwa tidak boleh; karena orang yang mengasuransikan jiwanya apabilamalaikat maut datang, maka dia tidak sanggup mentransfer jiwanya ke perusahaan asuransi. Perbuatan ini adalah salah dan bodoh serta sesat. Perbuatan ini juga mengandung unsurpenyerahan diri (tawakal) kepada perusahaan tersebut bukan kepada Allah. Maka diaberkayakinan apabila dia mati maka perusahaan akan menjamin sambako dan nafkah untuk ahliwarisnya, ini merupakan penyerahan diri kepada selain Allah.
Asal usul asuransi ini diambil dari perjudian, bahkan asuransi itu pada prakteknya adalah judi. Allah telah mensejajarkan perjudian dengan syirik, dan dengan perbuatan mengadu nasibdengan undian serta dengan minuman keras di dalam Kitab-Nya. Adapun di asuransi ini, jikaseseorang membayar sejumlah uang, dan kadang-kadang dia membayar sampai bertahun-tahun, dia selalu menjadi orang yang membayar hutang, jika ia mati pada waktu yang singkat, maka perusahaanlah yang membayarnya. Setiap transaksi berputar sekitar untung dan rugimaka itu adalah perjudian.
2) Pertanyaan : Saya mendengar dari sebagian masyarakat bahwa seseorang bisamengasuransikan harta miliknya dan pada waktu terjadi kecelakaan (insiden) pada sesuatu yang diasuransikan itu, maka perusahaan akan menggantinya. Saya mohon dari kemulian Syeikhuntuk menerangkan hukum asuransi ini. Apakah di antara asuransi itu ada yang dibolehkan danada yang dilarang ?"
Jawaban : Asuransi artinya seseorang membayar jumlah uang tertentu ke perusahaan setiapbulan atau setiap tahun, supaya perusahaan itu menjamin insiden yang mungkin akan terjadipada sesuatu yang diasuransikan itu. Sebagaimana yang diketahui, orang yang membayarasuransi itu tetap menjadi orang yang berhutang. Adapun perusahaan terkadang beruntung danterkadang merugi. Dengan artian apabila insiden itu besar dan lebih banyak daripada yang dibayar, maka perusahaan merugi. Apabila insidennya kecil dan lebih sedikit dari yang dibayarklemnya, maka dia beruntung. Atau tidak ada terjadi insiden sama sekali maka klemnya merugi. Bentuk transaksi ini yaitu; manusia berada diposisi untung atau rugi, maka itu termasukperjudian yang telah diharamkan oleh Allah di dalam Kitab-Nya dan dia mensejajarkan denganminum khamar serta mengibadati berhala. Berdasarkan bentuk asuransi seperti ini hukumnyaharam. Dan saya tidak mengetahui sedikitpun bentuk asuransi yang didirikan atas penipuaankerugian) hukumnya boleh. Akan tetapi seluruhnya adalah haram berdasarkan hadits AbuHurairah bahwa Nabi " melarang jaul beli yang mengandung unsur penipuan ".
Jawaban di atas dijawab olah Syeikh Muhammad bin Sholeh bin Utsaimin ulama besar Saudi.
3) Pertanyaan : Apa pandangan syara (agama) terhadap asuransi perdagangan, terutamaasuransi mobil ?
Jawaban : Hukum asuransi perdagangan ( komersial ) tidak boleh oleh Agama, dalilnya firmanTaala :
Artinya : " Janganlah kalian memakan harta diantara kalian dengan cara yang batil." (Q.S. 2:188).
Dimana perusahaan asuransi tersebut memakan harta nasabahnya secara tidak benar (secaraharam), karena salah seorang dari nasabahnya membayar setiap bulan dengan sejumlah harta, kadang-kadang sampai mencapai puluhan ribu rial (jutaan Rupiah), sedangkan dia tidak butuhperbaikan apapun dari mobilnya selama setahun, kemudian hartanya juga tidak dikembalikan.
Kadang-kadang sebagian nasabah membayar dengan harta yang sedikit, tahunya terjadikecelakaan, maka perusahaan asuransi pun menanggung resikonya, dengan harga yang berlipatganda dari uang yang telah dibayarkan, pada saat itu, nasabah tadi memakan harta perusahansecara tidak benar.
Kebanyakkan dari para nasabah yang telah membayar uang ke Asuransi, membawa mobildengan kegila-gilaan, ngebut, sehingga nyaris kecelakaan, lantas mereka mengatakan : " Perusahaan asuransi yang menanggung." Kadang-kadang hal ini mendorong untuk terjadinyakecelakaan. Dalam keadaan ini, merupakan bahaya terhadap penduduk yang menyebabkanbanyaknya kecelakaan dan kematiaan. Wallahu alam.
4) Pertanyaan : Apa hukum asuransi mobil ?, dimana kebanyakan dari pengusaha rental mobildi airport mengasuransikan mobil mereka. Apabila seseorang menyewa mobil dari rental tersebut, dia harus membayar uang sebesar 30 Rial (60.000,00 Rupiah) sebagai jaminanasuransi) mobil yang disewanya, jikalau terjadi insiden terhadap mobil itu, maka perusahaanakan menanggung perbaikannya, miskipun insiden itu kesalahan penyewa sendiri. Mohondijelaskan, semoga Allah membalasmu dengan balasan yang baik!
Jawab : Pendapat saya asuransi itu merupakan salah satu bentuk dari bahaya. Dimana kadangkadang perusahaan asuransi itu mengambil harta (uang) dari nasabahnya setiap tahun, sedangkan dia tidak pernah memperbaiki sedikit apapun. Dan juga para nasabah kadang-kadangtidak membutuhkan perbaikan atau lainnya. Kadang-kadang perusahaan itu mengambil darinasabahnya harta yang sedikit, tapi di satu sisi merugi dengan kerugian yang banyak sekali.
Ada di antara pemilik mobil itu iman dan rasa takut mereka kepada Allah kurang, maka ketikadia mengasuansikan mobilnya, lantas dia tidak menghiraukan lagi apa pun yang akan terjadi, bahkan mencari-cari bahaya, sehingga gila-gilaan mengendarai mobil, yang menyebabkanterjadinya kecelakaan serta membunuh jiwa yang tidak bersalah, serta membuang-buang hartaberharga. Akan tetapi bahaya-bahaya ini tidak mengkhawatirkan mereka, karenaperusahaan pun akan menanggung seluruh apa yang akan terjadi . Maka saya mengatakan : " Sesungguhnya asuransi ini tidak boleh sedikitpun (haram) karena sebab-sebab di atas dansebab-sebab yang lainnya, apakah itu asuransi mobil, jiwa, harta, atau lainnya."
Pertanyaan ini dijawab oleh Syeikh Abdullah bin Jibrin salah seorang ulama Saudi.

( Allah ( pun yang
 

----------------------------------------:[(((["Berfikirlah Sejak Anda Bangun Tidur" (Harun Yahya)])))]:----------------------------------------